Sunday, April 29, 2007

Resep sederhana untuk mengangkat derajat wanita

  1. Memakai busana muslimah yang menutupi seluruh badan selain wajah dan kedua telapak tangan.

  2. Bentuk baju yang tidak ketat dan tidak membentuk tubuh.

  3. Baju yang dipakai tidak tipis temaran sehingga warna kulit masih bisa dilihat.

  4. Jenis baju yang digunakan tidak menyerupai laki laki atau wanita non muslim.

  5. Warna baju tidak membuat menyolok sehingga tidak mengundang perhatian orang.

  6. Dipakai busana tersebut tidak maksud untuk pamer tapi Ikhlas karena Allah (ANS)

APALAH ARTI SEBUAH JILBAB


Pengen tau maka jilbab yg bener??..Mo tau jawabannya?..Baca artikel dibawah ini yah..silahkan lo jeng...

APALAH ARTI SEBUAH JILBAB

Busana merupakan topik bahasan penting dan menarik Busana bagi seorang muslimah yang merupakan cerminan kepribadian, status dalam strata sosial,kebutuhan estetika, selera dan segudang kebutuhan lainnya yang sifatnya manusiawi. Karena baginya warna, bentuk, jenis , model busana, ngetrennya mode, dan kesesuaian busana dengan iklim tempat adalah mempunyai nilai kepuasan tersendiri dan dunia tersendiri. Maka tidak aneh lagi, kita akan menemukan banyak wanita berkerudung di kantor-kantor, di TV, media cetak , bandara, bursa efek, pertunjukan teater dan tempat lainnya .Mereka menggunakan busana dengan bentuk dan jenis busana muslimah yang beragam sesuai dengan kondisi tepat dan sosial mereka berada.

Ya, memang benar, busana muslimah kini sudah go public. Bahkan busana ini sudah dipakai oleh para selebritis. Maka dengan keadaan ini munculah model model busana muslimah yang dilabeli nama selebritis pemakaiannya.

Sungguh, menyenangkan takala jilbab ini tidak lagi asing di masyarakat kita bahkan menjadi busana trendi. Namun apakah perkembangan busana muslimah ini tidak meninggalkan esensi dari Jilbab itu sendiri?

Bagi seorang muslimah,Busana muslimah cerminan kepribadian muslimah, yang akan menampakan keindahan sifat sifat dari wanita Islam dan senantiasa istiqomah di dalam kehormatan diri dan kehormatan agamanya.

Jilbab mempunyai nilai arti yang besar bagi seorang muslimah .Jilbab merupakan suatu simbol dan bukti keimanan dan ketaatan kepada Allah SWT. Jilbab tidak hanya mempunyai dimensi benda benda saja, namun mempunyai dimensi gerak, yakni sebagai proses melaksanakan perintah perintah Allah SWT.

Selain itu Jilbab mempunyai nilai fungsi dalam kehidupan seorang wanita, yaitu

  1. Melindungi muslimah dari fitnah. Sudah menjadi kenyataan bahwa daya tarik perempuan bagi laki laki merupakan tipu daya tak bisa dianggap enteng. Seperti tragedi antara Nabi Yusuf dan Zulaikha.Wanita memang menarik , tapi bukan berarti ia hidup untuk menarik perhatian lawan jenis.Tetapi wanita muslim hidup hanya untuk Allah SWT yakni Tuhannya, dengan cara menjalankan keinginan Tuhannya, yang membuat dirinya jauh dari fitnah . Allah memerintah muslimah untuk menutup auratnya ( Jilbab ), demi kebaikan hidup muslimah sendiri. Agar tidak diganggu oleh laki-laki yang bernafsu liar. Jilbab ini dapat meredam daya tarik tubuh luar biasa , sehingga seorang muslimah akan jauh dari godaan laki-laki pengumbar hawa nafsu. Hendaklah mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuhnya ,. karena itu mereka tidak akan diganggu. ( Qs Al-Ahzab ayat 59)

  2. Mengangkat derajat dirinya di mata Allah . Dengan berjilbab, seorang muslimah akan senantiasa meluruskan niat dan menjaga prilaku agar dalam koridor penghambaan diri kepada Allah, bukan kepada mahluk-Nya. Berjilbab baginya adalah ibadah, apabila ibadahnya ingin diterima oleh Allah , maka ia akan berusaha berjilbal yang sesuai dengan ketentuan ketentuan Allah semata.

  3. Menjadi kontributor dalam menciptkan lingkungan sehat. Dengan berjilbab, ada suatu keinginan untuk memperbaiki diri terus- menerus ,dan menggali AL-Islam lebih mendalam. Sikap ini akan membangun keinginan dirinya untuk menjadi suri tauladan bagi lingkungan yang tidak Islami.

  4. Sebagai perisai dari perbuatan tercela. Jilbab akan mempunyai nilai kemulyaan Islam, gambaran keindahan diri muslimah , dan akan menjadi benteng kekuatan dari perbuatan tercela dan tipu daya syetan. apabila niat memakainya adalah hanya untuk Allah, dan karena Allah semata, serta tujuan hanya untuk melaksankan perintah Allah semata. Apabila ada bisikan syetan yang mengajak untuk melanggar aturan Allah, maka akan teringatlah dengar jilbabnya, bahwa sesungguhnya Jilbab ini adalah identitas kemuliaan Islam ,bukti ketaatan dirinya pada Allah, dan merasa malu melanggar janji dirinya pada Allah. Ia akan selalu mengingat bahwa hidup untuk beribadah kepada Allah dengan selalu berusaha perintah-Nya. Ia akan selalu mengingat pada perkataan Rabbnya kepada dirinya :

.. dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dalam dadanya, dan janganlah menampakan perhiasanya. ( An-Nissa :31)

.Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang . ( Al-Ahzab : 59)

Jadi,Nilai dan Fungsi jilbab seorang muslimah akan menentukan bagaimana dia berpenampilan dan berprilaku di kehidupannya. Apabila seorang muslimah berjilbab benar dalam bernilai dan berfungsi Islam , maka akan nampak kemulyaan yang terkandung di dalam kehidupannya. Amien.

Amalan Pahala yang Tak Pernah Putus

Anas berkata, "Ada 7 pahala yang akan tetap diterima oleh seseorang itu apabila ia telah mati kelak iaitu:

Orang yang mendirikan masjid dan masjid itu terus digunakan oleh orang ramai sebagai tempat untuk beribadah.

  1. Orang yang mengalirkan air sungai selagi mana orang tetap menggunakannya.

  2. Orang yang menulis mushaf (kitab/buku) selagi masih ada orang yang membacanya.

  3. Orang yang menggali perigi selagi ada orang yang memanfaatkannya.

  4. Orang yang menanam pohon buah-buahan selagi ada yang memakan buahnya sama ada manusia ataupun binatang.

  5. Orang yang mengajarkan ilmunya selagi ilmu itu diamalkan oleh mereka yang mempelajarinya.

  6. Orang yang meninggalkan anak yang soleh dan anak itu sentiasa mendoakan akan kesejahteraan kedua orang tuanya."

Rasulullah ada bersabda, "Apabila telah mati anak Adam maka terputuslah semua amal ibadahnya kecuali 3 perkara iaitu:

  1. Sedekah jariah

  2. Ilmu yang berguna dan dimanfaatkan oleh pengamalnya

  3. Anak yang soleh yang tidak lupa mendoakan ibu bapanya

Tuesday, April 17, 2007

masalah adalah proses

Masalah adalah proses dalam hidup
dengan Masalah orang bisa pinter
dengan Masalah dunia menjadi lebih berwarna
dengan Masalah saya bisa sampai sekarang ini
Bayangkan kita nonton Sinetron tapi gak ada penjahatnya
Bayangkan kita pacaran cuman lurus2 saja
bayangkan kita sehari2 cuman makan tidur doang
kayaknya tuh gak menarik dan membosankan
Begitupula dengan hidup
hidup akan lebih berwarna klo ada masalah

Andai Dosa busuk baunya

Padahal, putra al-Faruq itu telah berhaji enam puluh kali, umrah seribu kali dan memerdekakan budak seribu kali. Inilah jiwa yang bersemangat untuk berlomba, cinta akan kemajuan, tidak terpedaya oleh besarnya karya yang telah ia lakukan. Dia melihat sisi kurang dan aibnya, bukan berbangga dengan tabungan amal yang telah dikerjakannya. Karena orang yang tidak menyadari cacat diri, dia tak mungkin bisa menyingkirkan cacat itu dari dirinya.
Tapi, kebanyakan orang begitu mudah melihat aib dan kesalahan orang, meskipun sepele dan remeh. Namun betapa sulit mencari kekurangan dan kesalahan sendiri, meskipun nyata dan kentara. Umumnya manusia tak ingin dicela, tak ingin dianggap salah, meskipun penilainya diri sendiri. Hanya sedikit dari segunung dosa yang umumnya masih diingat oleh pelakunya. Di antara yang sedikit itupun, sangat sedikit yang ditindaklanjuti dengan taubat.
Tidak demikian halnya dengan kebaikan, rasanya sulit seseorang melupakan jasa dan amal yang telah dia kerjakan. Padahal mengingat kesalahan umumnya lebih berfaedah dari mengingat kebaikan. Mengingat keburukan akan melahirkan taubat dan menggantinya dengan kebaikan. Tapi mengingat kebaikan akan mendatangkan ujub, merasa telah beramal cukup dan melalaikan taubat.
Sadar akan kekurangan diri menjadi pintu terbuka untuk menerima nasihat. Dia tidak tertarik dengan pujian orang yang justru melenakan. Untuk itulah, ketika seseorang memuji kebaikan Muhammad bin Wasi’ beliau berkata, “Andai dosa itu mengeluarkan bau busuk, niscaya tak seorangpun betah berada di sampingku.” Seringkali kita lupakan dosa-dosa kita. Padahal, akibat dosa itu lebih ketara dari bau busuk, jika kita merenunginya dan menganggap dosa sebagai sesuatu yang besar.
Orang yang merasa tak pernah salah, merassa diri telah sempurna, dia hanya mau dipuji, hanya mau menasehati, hanya mau mengoreksi, tidak mau dijadikan obyek dalam hal ini. Seorang salaf pernah berkata, “Saya heran terhadap orang yang senang ketika dipuji, padahal pujian itu tak ada pada dirinya. Dan saya heran terhadap orang yang marah ketika diingatkan salahnya, padahal kesalahan itu nyata ada pada dirinya.”
Beruntunglah orang yang sibuk mencari aib sendiri, sehingga dia menahan diri dari menggunjing, mencela dan melecehkan orang lain. Celakalah orang yang sibuk dengan aib orang lain, lalu melupakan kesalahan diri sendiri. Wallahul Musta’an (Abu Umar Abdillah)